Isim mufrad
Pengertian Isim Mufrad
Isim mufrad adalah seluruh kata bahasa Arab bermakna ‘tunggal’ yang bukan bukan fi’il dan bukan pula huruf, isim mufrad dapat berubah menjadi isim mutsanna’ yang bermakna ‘dua’ dengan menambahkan انِ atau يْنِ pada akhir kata mufradnya.
Mufrad secara bahasa berarti ‘satu’ atau ‘tunggal’, sedangkan isim berarti kata benda. Dengan begitu, dapat diberi pengertian secara singkat bahwa isim mufrad merupakan kata benda maupun sifat dengan jumlah tunggal atau memiliki arti satu.
Contoh Isim Mufrad :
(Sebuah pulpen) قَلَمٌ , (Orang Islam (Seorang Muslim) مُسْلِمٌ , (Sebuah buku) كِتَابٌ , (seorang laki-laki) رَجُلٌ , (sebuah pulpen) قَلَمٌ , (sebuah petunjuk) هُدًى
Isim Tasniyah/Mutsanna
Pengertian Isim Tasniyah/Mutsanna
Isim Tasniyah adalah lafaz yang memiliki arti benda dua, di tandai dengan adanya alamat Tasniyah yaitu alif Tasniyah (ketika tingkah Rafa’) dan ya’ Tasniyah (ketika tingkah Nasab dan Jer).
Contoh Isim Tasniyah/Mutsanna :
شَاتَيْنِ/ شَاتَانِ (dua kambing), صَحْنَيْنِ /صَحْنَانِ (dua buah piring), مِلْعَقَتَيْنِ /مِلْعَقَتَانِ (dua buah sendok), كَوْبَيْنِ /كَوْبَانِ (dua buah gelas) dan masih banyak lagi.
Isim Jamak
Pengertian Isim Jamak
Isim jamak adalah isim yang menunjukkan makna lebih dari dua, baik pada mudzakkar maupun muannas. Secara globalnya, isim jamak ada 3, yaitu jamak mudzakkar salim, jamak muannas salim dan jamak taksir. Namun, jika dilihat pada teratur atau tidaknya perubahan bentuknya dari mufrad menuju jamak, isim ini dikelompokkan ke dalam dua macam.
Pembagian Izim Jamak berdasarkan Perubahan
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, bahwa isim jamak jika dilihat dari teratur atau tidaknya perubahan bentuknya dari mufrad ke jamak dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu jamak salim dan jamak taksir.
a. Isim jamak salim
Salim secara bahasa artinya selamat. Dengan demikian, yang dimaksud dengan isim jamak salim adalah isim jamak yang selamat perubahan bentuknya dari mufrad ke jamak. Artinya, ketika isim mufrad tersebut dibuat jamak, tidak merusak susunanya. Misalnya lafadz زَيْدٌ, ketika dijamakkan menjadi زَيْدُوْنَ / زَيْدِيْنَ (tanpa merusak susunan awal). Isim jamak salim kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu jamak mudzakar salim dan jamak muannas salim. Perbedaan antara keduanya yaitu dalam penggunaannya, kalau jamak mudzakar untuk kategori jamak jenis laki-laki, sedangkan jamak muannas salim diperuntukkan untuk jamak jenis perempuan.
-. Isim jamak mudzakar salim
Isim jamak mudzakar salim adalah isim jamak yang dipakai untuk jenis laki-laki. Ciri-cirinya jamak mudzakar salim yaitu adanya tambahan wawu+nun / ya’+nun. Adapun i’rab jamak mudzakar salim ketika rafa’ adalah dhammah, ketika nashab dan jernya dengan ya’. Contohnya seperti lafadz مُسْلِمُوْنَ ,مُسْلِمِيْنَ (Orang-orang islam (lk)).
-. Isim jamak muannas salim
Isim jamak muannas salim adalah isim jamak yang dipakai untuk kategori perempuan. Ciri-cirinya yaitu terdapat tambahan alif+ta’. Adapun i’rabnya ketika rafa dengan dhammah, ketika nashab dan jer dengan kasrah. Contohnya seperti مُسْلِماَت (Orang-orang islam (pr)), مُؤْمِناَت (Oarang-orang mukmin (pr)).
b. Isim jamak taksir
Isim jamak taksir adalah isim jamak yang tidak beraturan dalam perubahan bentuknya, sehingga perlu untuk dihafalkan wazan-wazannya. Misalnya, lafadz بَيْتٌ, ketika dijamak taksirkan menjadi بُيُوْتٌ (merusak susunan awal), dan masih banyak lagi.
3. Pembagian Izim berdasarkan Kejelasannya
Isim Nakirah
Pengertian Isim Nakirah
Isim nakirah adalah setiap isim yang menunjukkan pada makna yang tidak ditentukan atau makna umum. Biasanya diakhiri dengan tanwin dan/atau tidak diawali Alif Lam (ال)
Contoh Isim Nakirah :
(Buku) كِتَابٌ , (Kecil) صُغْرَى , (Mesjid-mesjid) مَسَاجِدُ , (Manusia) إِنْسَانٌ , (Tinggi) عُلْيَا , (Siswa-siswa) طَالِبُوْنَ , (Sekolah) مَدْرَسَةٌ
Isim Ma”Rifah
Pengertian Isim Ma”Rifah
Isim ma’rifat adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas penunjukannya. Dengan kata lain isim tersebut telah diketahui secara pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan.
Adapun yang termasuk isim ma’rifah adalah sebagai berikut:
Isim dhamir adalah isim ma’rifah dan mabni yang menunjukkan mutakallim, mukhathab dan ghaib. Isim dhamir atau kata ganti dalam bahasa arab ada 14. Berikut rinciannya:
Dhomir
|
Arti
|
Dhomir
|
Arti
|
أَنَا
|
Saya
|
نَحْنُ
|
Kami
|
أَنْتَ
|
Kamu (lk)
|
هُوَ
|
Dia (lk)
|
أَنْتُمَا
|
Kalian (berdua/lk)
|
هُمَا
|
Mereka (berdua/lk)
|
أَنْتُمْ
|
Kalian (lk)
|
هُمْ
|
Mereka (lk)
|
أَنْتِ
|
Kamu (pr)
|
هِيَ
|
Dia (pr)
|
أَنْتُمَا
|
Kalian (berdua/pr)
|
هُمَا
|
Mereka (berdua/pr)
|
أَنْتُنَّ
|
Kalian (pr)
|
هُنَّ
|
Mereka (pr)
|
Isim isyarah adalah isim ma’rifah yang menunjukkan makna definitif dengan isyarat atau petunjuk. Isim isyarah disebut juga kata tunjuk dalam bahasa Melayu, seperti:
هَذَا – هَذِهِ – هَؤُلَاءِ – ذَلِكَ – تِلْكَ – أُولَئِكَ – هُنَاكَ – هُنَالِكَ
Isim maushul adalah isim ma’rifah yang berfungsi untuk menyambung kalimat/jumlah setelahnya. Seperti:
الَّذِيْ – الَّتِيْ – الَّذِيْنَ – مَا – مَنْ
Isim ‘alam adalah isim ma’rifah yang digunakan untuk menspesialkan nama orang, tempat, benda, dll.
Contoh:
مُحَمَّدٌ – فَاطِمَةُ – مَكَةُ – لُبْنَان – النَّيْلُ
Isim ‘alam ada 3 macam:
- Kunyah
Kunyah adalah nama yang diawali (أَبُ), (أُمُّ) atau (اِبْنُ).
Contoh:
أَبُوْ بَكْرٍ – أُمُّ كُلْثُوْم – اِبْنُ سِيْنَ
- Laqab
Laqab artinya nama alias dan biasanya menggunakan sifat.
Contoh:
اَلْفَاتِحُ – اَلْمَأْمُوْنُ – اَلشَّافِعِيُّ
- Isim
Maksud isim disini adalah nama yang bukan kunyah atau laqab. Isim dapat berupa:
> Mufrad, seperti (مَرْيَمُ) dan (يُوْسُفُ).
> Murakkab idhafi, seperti (عَبْدُ الْوَهَابِ) dan (عَبْدُ الْعَزِيْزِ).
> Murakkab majazi, seperti (نيُو يَورك) arabisasi dari New York.
Isim nakirah apabila diimbuhi alif lam di awalnya maka menjadi isim ma’rifah. Contoh:
اَلْكِتَابُ – اَلْمَسَاجِدُ – اَلرَّحِيْمُ – اَلطَّالِبُوْنَ
Dalam menambahkan alif lam harus berdasarkan ketentuan berikut:
Isim yang diawali alif lam ta’rif tidak boleh diakhiri dengan tanwin. Contoh:
كِتَابٌ ← اَلْكِتَابُ – صُوْرَةٌ ← اَلصُّوْرَةُ
Apabila huruf pertama merupakan huruf qamariyyah, maka lamnya disukunkan. Huruf qamariyyah ada 14, yaitu:
أ ب ج ح خ ع غ ف ك ق م و هـ ي
Contoh:
اَلْمَسَاجِدُ – اَلْإِنْسَانُ – اَلْقَوْمُ – اَلْيَوْمُ
Apabila huruf pertama merupakan huruf syamsiyyah, maka lamnya diidghamkan ke huruf berikutnya. Huruf syamsiyah ada 14, yaitu:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh:
اَلرَّحِيْمُ – اَلشَّمْسُ – اَلتِّيْنُ – اَلصُّوْرَةُ
- Diidhafahkan ke isim ma’rifah (dibuat frasa)
Apabila isim nakirah diidhafahkan ke isim ma’rifah maka isim tersebut menjadi isim ma’rifah. Contoh:
كِتَابُ الْفِقْهِ – لِبَاسُ مَحْمُوْدٍ – سُوْءُ الظَّنِّ
Kata yang pertama dari ketiga contoh diatas disebut dengan mudhaf dan kata yang ke-2 disebut mudhaf ilaih. Mudhaf ilaih selalu majrur adapun mudhaf tergantung kedudukan dalam kalimat.
Munada adalah isim yang terletak setelah huruf nida. Adapun munada maqshud adalah munada yang berbentuk nakirah namun untuk tujuan tertentu (jelas yang dipanggilnya). Contoh:
يَا طَالِبُ – يَا طَالِبَانِ – يَا حَاضِرُوْنَ
5. Pembagian Izim berdasarkan Perubahan Harakat Akhir
Isim Mu’rab
Pengertian Isim Mu’rab
Isim mu’rob adalah jenis isim atau kata benda yang memiliki harokat atau huruf terakhirnya dapat berubah dengan bergantinya kedudukannya pada suatu kalimat.
Contoh Isim Mu’rab :
Kalimat الرَجُل bacanya ar-rajul yang artinya : seorang laki-laki.
Pada sebuah kalimat dapat berakhiran dlommah yaitu : ُالرَجُل َ(ar-rajulu), atau bisa juga berakhiran dengan fathah َyaitu : الرَجُل (ar-rajula), atau dapat juga malah berakhiran kasroh yaitu : ٍِِِِِِالرَجُل (ar-rajuli).
Isim Mabni
Pengertian Isim Mabni
Isim mabni adalah isim yang tidak mengalami perubahan keadaan akhirnya, meskipun amil yang masuk padanya berbeda-beda.
Contoh isim mabni :
هَذَا كِتَابٌ (Ini kitab).
ضَرَبَ زَيْدٌ هَذَا الكَلْبَ (Zaid memukul anjing ini).
جَاءَ خَالِدٌ فِى هَذَا المَجْلِسِ المُبَارَكِ (Khalid datang di majlis yang berkah ini).
Pada ketiga contoh tersebut, harakat akhir lafadz هَذَا tidak mengalami perubahan meskipun amil yang masuk padanya berbeda-beda.
Ciri-Ciri Isim
1. Adanya tanwin
Contohnya:
رَجُلٌ
Kalimah رَجُلٌ merupakan isim, cirinya dibaca tanwin pada harakat akhirnya. Setiap kalimah yang harakat akhirnya dibaca tanwin, baik tanwin fathah ( ـً ), kasrah ( ـٍ ) maupun dlommah ( ـٌ ), maka itu adalah isim.
2. Adanya alif lam (ال)
contohnya:
المَالِكُ
Kalimah المَالِكُ merupakan isim, cirinya diawali dengan alif lam (ال). Setiap kalimat yang diawali oleh alif lam (ال) maka itu adalah isim.
3. Didahului oleh haraf jar
contohnya:
عَلَى الأَرْضِ
Kalimah الأرض merupakan isim, cirinya di masuki haraf jar على.
Haraf jar merupakan haraf yang biasa memasuki kalimah isim. Kenapa dinamakan haraf jar? Karena isim yang sudah dimasuki oleh haraf ini i’robnya menjadi khofadl (jar).
4. Didahului oleh ya (يا) nida, yaitu ya (يا) yang berfugsi untuk menyeru
contohnya:
يَا مُحَمَّدُ
Kalimah مُحَمَّدُ merupakan isim, cirinya dimasuki oleh ya (يا) nida.
5. Digunakan sebagai rangkaian idlofat, atau semacam kata majemuk
Contohnya:
كَلَامُ اللَّهِ
Kalimah كَلَامُ dan kalimah اللَّهِ merupakan isim. Cirinya yaitu bisa dirangkaikan (idlofat)
Demikianlah pembahasan mengenai Isim, jikalau ada kekurangan dan kesalahan mohon agar bisa di koreksi bersama. Terimakasih
Wallahu a’lam bish-shawabi ( والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ )