Alam Antara Dunia dan Akhirat Adalah Alam

Alam antara dunia dan akhirat adalah alam kubur atau yang disebut juga dengan alam barzah atau alam kubur.

Alam antara dunia dan akhirat adalah merupakan alam kubur yang menghalangi antara dunia serta akhirat. Barzakh jadi tempat persinggahan sedangkan jasad makhluk hingga dibangkitkannya pada hari kiamat. Penunggu barzakh terletak di tepi dunia( masa lalu) serta akhirat( masa depan). Bagi syariat Islam di alam Barzakh ini, si mayat hendak berjumpa dengan para Malaikat Munkar serta Nakir, sebaliknya terdapat pendapat lain terdapat yang berkata bila yang mereka datangi merupakan orang mukmin yang diberi taufik, sehingga yang bakal datang ialah para malaikat yang bernama Mubassyar serta Basyir.

Kondisi mayat

Seorang yang sudah mati tidak bakal mengenali kehidupan dari orang yang masih hidup sebab dia tinggal di dalam dunia yang betul- betul beda. Bagaimanapun, diceritakan kalau seorang yang mati sanggup merasakan langkah kaki dari orang berjalan.

Diceritakan kalau Nabi Muhammad melihat seorang yang terletak di dalam sumur, yang mana badan dari engkau menemukan kebenaran tentang Tuhan yang dijanjikan kepadamu?” Umar bertanya,” Engkau menyapa orang mati.” Muhammad menanggapi,” Mereka mendengar lebih baik daripada kalian, namun mereka tidak dapat membalasnya.”

Manusia sudah akan mengenali nasibnya kala mereka terletak di barzakh. Apakah terhitung penghuni surga ataupun neraka. Bila seorang jadi penunggu surga, hingga dibukakan baginya pintu surga, hawa sejuk surga bakal mereka rasakan tiap pagi serta sore. Kebalikannya bila jadi penunggu neraka, pintu neraka juga hendak dibukakan untuknya serta ia hendak merasakan hawa panas neraka tiap pagi serta sore.

Al- Barra bin’ Azib menggambarkan hadits yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seorang sehabis kematian. Seseorang mukmin yang hendak wafat dunia disambut gembira oleh malaikat dengan membawa kain kafan dari surga. Setelah itu datang malaikat maut duduk di atas kepalanya serta memerintahkan roh yang baik buat keluar dari jasadnya.

Berikutnya disambut oleh malaikat serta ditempatkan di kain kafan surga serta dinaikan ke langit. Penduduk langit dari golongan malaikat menyambutnya, hingga di langit terakhir berjumpa Allah, setelah itu Allah memerintahkan pada malaikat buat mencatat kitab hamba- Nya ke dalam’ illiyiin serta dikembalikan rohnya ke Barzakh. Sehabis dikembalikan lagi roh itu ke jasadnya serta datanglah 2 malaikat, Munkar serta Nakir yang hendak bertanya kepada si mayat. Persoalan itu ialah;

” Siapa Tuhanmu?”

” Apa agamamu?”

” Siapa lelaki yang diutus kepadamu?”

” Siapa yang mengajarimu?”

Bagi syariat Islam, cuma orang yang beriman saja yang bisa menjawabnya dengan baik. Hingga setelah itu akan diberi alas dari surga, menemukan kenikmatan di kubur dengan senantiasa dibukakan menurutnya pintu surga, dilapangkan serta diterangkan kuburnya. Si mayat bakal menemukan sahabat yang baik dengan wajah yang baik, baju yang baik serta aroma yang baik. Lelaki itu merupakan cerminan dari amal perbuatannya sepanjang hidup di dunia. Kondisi berganti kebalikannya bila sang mayat merupakan orang yang tidak beriman.

Azab Kubur

Azab Kubur bagi Ibnu Taimiyah menyelaraskan dengan para ulama yang lain, kalau roh- roh orang beriman terletak di surga, meski bertepatan dengan itu rohnya dikembalikan ke jasad, sama halnya dengan roh terletak di jasad, namun rohnya naik ke langit seperti pada dikala tidur. Ada pula kalau rohnya terletak di surga itu bersumber pada hadits- hadits umum. Perihal ini ditegaskan oleh Imam Ahmad serta ulama yang lain. Mereka berdalil dengan hadits- hadits yang universal serta hadits yang khusus mengenai tidur serta lain- lainnya. Mengenai azab kubur Mahzab Ahlusunah berpendapat kalau azab kubur menimpa roh itu baik terpisah dari jasad ataupun berhubungan dengan jasad, sebaliknya Ibnu Taimiyah mengatakan azab serta kenikmatan mengenai jasad serta jiwa sekalian.

3 kelompok di Barzakh

Pertama

Terdapat orang- orang yang betul- betul beriman, sempurna dalam iman mereka, berbudi luhur dalam perbuatan mereka. Mereka menempuh kehidupan tanpa cela, serta bila terdapat kesalahan ataupun dosa( sebab berbuat salah merupakan manusia) permasalahan duniawi mereka( penyakit, kemiskinan, kematian orang terdekat serta terkasih, tetangga bermasalah ataupun pendamping yang berperan dengan sewenang- wenang, dll.) serta/ ataupun penderitaan pada dikala kematian telah cukup guna dihitung selaku pembalasan serta penebusannya.

Allah ketahui kalau mereka berhak memperoleh kenikmatan. Tetapi, Hari Penghakiman belum datang, serta mereka tidak dapat langsung dikirim ke surga. Bagi ketentuan Hukum, mereka wajib dibiarkan tanpa kenikmatan apa pun hingga mereka dibangkitkan; namun Rahmat Allah memberitahukan kalau mereka tidak boleh dibiarkan dalam penundaan. Oleh sebab itu, mereka ditanyai tentang kepercayaan mereka, serta dikala memberikan jawaban yang benar, mereka memasuki kondisi senang, yang memberi mereka kepuasan sebab mengetahui kalau masa depan mereka terjamin: Mereka mendapatkan kesenangan serta kebahagiaan di kuburan mereka, serta menunggu dengan penuh semangat buat Hari Penghakiman.

Kedua:

Orang- orang kafir serta munafik yang dikonfirmasi, yang hidupnya tanpa perbuatan baik: Ataupun bila terdapat perbuatan baik, berkah duniawi( kesehatan, kekayaan, keluarga serta sahabat yang baik, prestise serta kekuasaan, dll.) serta/ ataupun kemudahan di dikala kematian ialah ganjaran yang layak.

Allah tahu kalau tempat mereka merupakan Jahannam( Neraka): namun Ia tidak hendak mengirim mereka ke sana saat sebelum Hari Penghakiman. Jadi, untuk memberi mereka cerminan tadinya tentang hukuman mereka, mereka ditanyai tentang kepercayaan mereka, serta kala mereka tidak membagikan jawaban yang benar, kuburan mereka diganti jadi sel tahanan. Serta mereka berharap Kiamat tidak hendak tiba sama sekali.

Di sini wajib diterangkan kalau kenikmatan ataupun siksaan di Barzakh berbeda dari surga ataupun neraka. Kenikmatan ataupun siksaan di Barzakh cuma buat jiwa. Sebab alibi inilah kita tidak memandang siapa juga yang diberi kenikmatan ataupun siksaan dalam kuburan. Dalam tradisi Masumeen( a. s.), ini disamakan dengan mimpi indah ataupun mimpi kurang baik. Orang yang lagi bermimpi lewat seluruh siksaan di dalam mimpi; namun orang yang duduk disampingnya tidak menyadari apa yang lagi terjalin. Demikian pula, kebahagiaan dalam mimpi tidak dikenal orang lain sama sekali.

Tetapi sekali lagi ini tidaklah ketentuan yang ketat. Sebagian pengecualian sudah diamati kala mayat ditemui menikmati sebagian kenikmatan, misalnya( mawar surgawi diletakkan di dekat hidung) ataupun menempuh sebagian penyiksaan( kalajengking yang menusuk di jari kaki, misalnya). Namun ini merupakan pengecualian yang meyakinkan aturannya.

Ketiga:

Ini merupakan dari mereka yang bukan orang percaya yang sempurna ataupun bukan orang yakin yang dikonfirmasi. Kanak- kanak, orang edan, mereka yang sebab satu serta lain perihal tidak dalam posisi untuk membedakan antara jalur yang benar serta yang salah, mereka yang begitu jauh dari area Islam sehingga mereka tidak menyadari kebenaran Islam, mereka yang tidak tahu tentang Islam namun pada dikala yang sama tidaklah musuh Islam, mereka yang kepercayaan agamanya tidak didasarkan pada uraian logis namun mereka cuma menjajaki apa yang diiringi oleh keluarganya; apalagi orang- orang kafir yang menyayangi Nabi( s. a. w.) serta Ahlul- Bait( as), tanpa mengenali kalau mereka merupakan Pembimbing Sejati yang diutus oleh Allah; seluruh orang semacam itu tercantum dalam kelompok ini.

Orang- orang semacam itu tidak bakal ditanyai serta diperas dalam kubur. Mereka hendak ditinggalkan dalam keadaan semacam tertidur lelap; serta Allah hendak memutuskan tentang mereka pada Hari Penghakiman. Hingga dikala itu, tidak terdapat kenikmatan ataupun siksaan untuk mereka.

Sehabis ketiga kelompok utama ini, masih tersisa satu kelompok lagi yang wajib dipaparkan di sini buat memenuhi gambarannya. Kelompok ini merupakan dari mereka yang sudah melaksanakan begitu banyak dosa yang tidak bisa dihapuskan oleh permasalahan duniawi serta penderitaan kematian. Nah, bila Allah memutuskan orang beriman semacam itu wajib tiba pada hari kiamat bersih dari seluruh bercak serta bebas dari seluruh dosa, hingga Ia bisa menempatkan orang itu di dasar siksaan yang sudah dirujuk dalam Hadits Imam Jafar as- Sadiq( as) yang disebutkan tadinya:” Kami akan menjadi perantara anda pada Hari Penghakiman; tetapi, demi Allah, aku khawatir tentang kamu dikala kamu terletak di alam Barzakh.”

Di sisi lain, bila Allah memutuskan buat meninggalkan masalah ini dalam kerisauan sampai Kiamat, hingga itu tercantum dalam kelompok ketiga. Bagaimanapun, seluruh ini bergantung pada Keadilan serta Rahmat Allah. Kita belum diberitahu lebih banyak buat segala perinci tentang seluruh kelompok.

Ini tentang kelompok awal serta kedua( dan orang- orang beriman yang disebutkan terakhir yang hendak dihukum di alam Barzakh) yang Nabi( s. a. w.) katakan:” Kala seorang wafat, Kiamatnya diawali.” Dalam penafsiran ini, Barzakh diucap” Kiamat Sugra”( Kiamat Kecil).

Kondisi roh dalam Barzakh

Roh nabi serta rasul

Roh mereka terletak di tempat yang sangat baik serta sangat besar.

Roh syuhada

Roh para syuhada terletak di tengah- tengah burung hijau serta mempunyai lampu yang bergantung di langit, roh itu bisa keluar dari surga sekehendaknya, setelah itu dapat kembali ke pelita tersebut, bagi cerita dari Masruq kala bertanya kepada Abdullah Bin Mas’ ud. Firman Allah dalam Ali Imran: 169,“ Janganlah kalian mengira kalau orang- orang yang gugur dijalan Allah itu mati, namun mereka itu di sisi Tuhannya dengan menemukan rezeki.”( Ali Imran: 169).

Roh sebagian syuhada serta bukan seluruh syuhada, karena di antara meraka terdapat yang rohnya tertahan sebab mempunyai hutang yang belum ditunaikan. Dari Abdullah Bin Jahsy dikisahkan kalau terdapat seseorang lelaki tiba kepada Muhammad serta bertanya,” Ya rasulullah apa yang terjalin padaku bila akau terbunuh dijalan Allah?” Muhammad menanggapi,“ Syurga,” Kala orang berpaling, Ia berpaling” kecuali terdapat hutang, baru saja Jibril berikan ketahui saya.”

Roh mukmin yang saleh

Roh mereka seperti burung yang begelantungan di pohon surga sampai dikembalikan oleh Allah ke jasadnya pada hari kiamat. Perbedaan antara roh para syuhada dengan roh kaum mukmin adalah bahwa roh syuhada berada di sangkar burung hijau sambil terlepas berjasan ke sana kemari di taman syurga, lalu kembali ke lampu pelita yang tergantung di ‘Arasy, sedangkan roh kaum mukmin berada di sangkar burung tergantung di surga tetapi tidak berjalan ke sana-ke sini di surga.

Roh orang maksiat

Nash-nash yang menjelaskan azab yang diterima oleh orang yang suka maksiat telah dikemukakan. Orang yang kebohongannya merajalela di azab dengan besi yang ujungnya bengkok yang dimasukan kemulutnya sampai ke tengkuk. Kepala orang yang meninggalkan salat wajib karena tidur, kepalanya akan dihancurkan dengan batu. Bagi para Pezina Laki-laki dan Perempuan akan disiksa di sebuah lubang seperti tungku dari tembikar untuk membakar roti yang bagian atasnya sempit dan di bawahnya luas, sementara api menyala-nyala di bawahnya. Orang yang suka makan Riba berenang di lautan darah dan di tepi lautan darah itu ada orang yang melemparinya dengan batu. Demikian juga dengan orang yang suka mengadu domba di antara manusia dan juga orang yang menyembunyikan harta ghanimah dan lainnya.

Roh orang kafir

Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah bahwa setelah melukiskan keadaan orang beriman sampai menempati tempatnya di surga, Muhammad menyebut keadaan orang kafir beserta sekarat yang dialaminya. Setelah rohnya dicabut, roh yang keluar dari jasad orang kafir baunya busuk sampai para malaikat yang membawanya ke pintu bumi berteriak, “Alangkah busuknya roh ini.” Kemudian mereka membawanya bertemu dengan roh-roh kafir lainnya.