Adab dalam Berdoa

Adab dalam Berdoa

Kembali kita mengulangi cara yang sudah pudar dalam ingatan kita tentang adab berdoa. Setiap manusia pasti selalu berdoa, berupa meminta pengampunan dosa, kesehatan, kemudahan rezeki, dan lainnya. Namun sebelum berdoa harus diperhatikan adab-adabnya agar doa dikabulkan oleh Allah insyaAllah.
Dalam khutbah jum’at seminggu yang lalu, khatib menyampaikan beberapa hal dengan tema ishlah baina an nass. Dalam khutbah tersebut beliau menyelipkan cara supaya doa yang kita minta kepada Allah terkabulkan.
Dalam berdoa, usahakan agar berdoa pada waktu-waktu mustajabah doa lalu perhatikan adab-adab berdoa seperti dalam keadaan suci dan lainnya. Kemudian khatib melanjutkan, namun yang sering kita lupa, dalam berdoa jangan langsung masuk ke inti doa. Tetapi bukalah doa dengan pujian kepada Allah lalu shalawat kepada Rasulullah.
Beliau mengatakan, inilah sebab mengapa banyak dari hamba Allah yang doanya tidak diterima. Salah satu sebabnya karena mereka ketika berdoa meninggalkan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasulullah. Nabi bersabda yang maknanya, tidak akan diterima doa seseorang terkecuali ia memulainya dengan pujian dan shalawat lalu menutupnya juga dengan shalawat.
Sebenarnya tata cara ini telah termaktub dalam firman Allah surat al Fatihah. Coba perhatikan, dalam 7 ayat tersebut, ayat pertama sampai kelima mengandung pujian. Kemudian ayat keenam adalah doa agar Allah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus. Selanjutkan kita kembali memujiNya dalam ayat ketujuh sekalian menutut dengan pengharapan kepada Allah (Amiin).
Semoga dengan tafakkur ini dapat bermanfaat untuk kita semua agar senantiasa kita berdoa dengan memperhatikan adab-adab dalam berdoa. Naktafi bi hazda al qadr. Wallahu a’lam.