Friday , December 27 2024

Dahulu Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasallam Menyendiri pada Bulan Ramadhan di?

Dahulu Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasallam menyendiri pada bulan Ramadhan di Gua Hira. terletak di Gunung Jabal Nur. Letak Jabal Nur berada di kawasan Hejaz berjarak sekitar 7 kilometer dari Masjidil Haram. Jabal Nur merupakan gunung bebatuan yang sangat terjal. Nama Jabal Nur berarti gunung cahaya (jabal artinya gunung, nur artinya cahaya). Dinamakan Jabal Nur karena gunung tersebut terdapat Gua Hira. tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril berupa surat Al Alaq.

Dahulu Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasallam menyendiri pada bulan Ramadhan di Gua Hira, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril berupa surat Al Alaq.

Rasululah Shalallahu alaihi wassalam suka menyendiri (khulwah) dan tempatnya adalah di gua Hira. Beliau ber-takhannuts di dalamnya (beribadah beberapa malam). Sebelum meninggalkan keluarganya, beliau membawa bekal, kemudian kembali ke Khadijah radhiyallahu anha, kemudian membawa bekal lagi untuk berikutnya. Itu terus berulang hingga turunnya wahyu pertama.

Wahyu itu turun pada hari Senin, tanggal 21 Ramadhan, pada saat Nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau 40 tahun. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma menyatakan yaitu:

 

  • أُنْزِلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَهْوَ ابْنُ أَرْبَعِينَ ، فَمَكَثَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ سَنَةً ، ثُمَّ أُمِرَ بِالْهِجْرَةِ ، فَهَاجَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ ، فَمَكَثَ بِهَا عَشْرَ سِنِينَ ، ثُمَّ تُوُفِّىَ – صلى الله عليه وسلم –

 

“Wahyu pertama diturunkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat beliau berusia empat puluh tahun. Beliau tinggal di Makkah selama tiga belas tahun. Lalu beliau diperintahkan berhijrah ke Madinah. Kemudian menetap di Madinah sepuluh tahun. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia.” (HR. Bukhari, no. 3851)

Pada sat di gua Hira malaikat JIbril datang dalam bentuk manusia dan berkata, “Bacalah!” Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Saya tidak bisa membaca.” Malaikat tersebut memeluk Nabi shallallahu alaihi wa sallam hingga terasa sesak, kemudian ia melepaskan beliau. Kemudian setelah itu, dia memintanya membaca kembali, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Saya tidak bisa membaca.” Kemudian dia kembali memeluk Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk kedua kalinya hingga beliau merasa tersesak, kemudian melepaskannya dan berkata, “Bacalah!” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Saya tidak bisa membaca.” Kemudian dia memeluk Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang ketiga kalinya, lalu melepaskannya, lantas malaikat tadi menyebutkan, Surat Al Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5 yang berbunyi:

 

  • اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

 

“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”